JIBRILAN

Menurut K.H.M. Basori Alwi, sebagai pencetus Metode Jibril,
bahwa teknik dasar Metode Jibril bermula dengan membaca satu ayat
atau waqaf, lalu ditirukan oleh seluruh orang yang mengaji. Guru membaca satu-dua kali lagi, yang masing-masing ditirukan oleh orang
yang mengaji. Kemudian, guru membaca ayat atau lanjutan ayat
berikutnya dan ditirukan kembali oleh semua yang hadir. Begitulah
seterusnya sehingga mereka dapat menirukan bacaan guru dengan pas.
Metode Jibril bersifat
talqin-taqlid yaitu santri menirukan bacaan gurunya. Dengan
demikian, guru dituntut profesional dan memiliki kredibilitas yang
mumpuni dibidang pembelajaran Alquran (murattil) dan bertajwid
baik dan benar.
Di pondok Al Ibrohimi kegiatan pembelajaran Alquran dengan menggunakan metode Jibril atau yang lebih masyhur disebut JIBRILAN dilaksanakan setiap setelah sholat shubuh bertempat di mushola dan di depan asrama – asrama santri sebelum sarapan pagi dan persiapan masuk sekolah formal.
Metode Jibril dilaksanakan Jam 07.00 – 08.20 WIB di kelas masing – masing bagi santri tahfidz & qiroatul kutub.